Senin, 13 Juli 2009

TUGAS UAS ARTIKEL KOMPRAK IV-DITHYA

”Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Komunikasi praktis IV”


Nama : Dithya Puspita
Nim : 01.B.070803
Jurusan : Public Relations

”Menulis Kreatif Artikel Agar Mudah dan Menyenangkan”

Dewasa nya artikel adalah salah satu sarana media yang berupa informasi yang cukup signifikan. Tetapi pada dasarnya dalam menulis artikel tidak semudah seperti kita membaca artikel tersebut. Dalam proses penulisan artikel tentu saja di butuhkan ilmu dan cara agar bagaimana menulis artikel itu tampak kreatif, mudah, dan menyenangkan. Seringkali pada praktek penulisan kita mengalami kesulitan mulai dari kesalahan sintaksis, penggunaan kosa kata dan kesalahan dalam pengejaan. Terkadang juga kita mendapatkan kesulitan dalam memberi judul, karena di dalam penulisan sebuah artikel atau tulisan lainnya, judul memiliki peranan yang penting, sebab dari judul dapat menarik minat dan rasa penasaran pembaca. Karena Artikel adalah Bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial.
Adapun dalam tulisan saya ini, saya memberikan informasi yang bertemakan tentang Menulis Kreatif agar mudah dan menyenangkan. Pertama adalah bagaimana lankah-langkah dalam menulis artikel yang baik.
Artikel sendiri bisa berarti karya tulis seperti berita atau esai. Esai adalah karangan prosa (bukan menggunakan kaidah puisi) yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Artikel adalah Bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut. Lalu bagaimana cara awal menulis sebuah artikel yang baik, biasanya ada tiga langkah yaitu ; Menemukan ide dasar, mengumpulkan bahan, dan menuliskannya. Banyak sekali teknik atau tips yang dapat digunakan untuk penulis pemula seperti kita, dan kita dapat menggunakan beberapa tahapan yaitu:

Memilih Topik
Memilih topik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Hanya saja, bagi penulis pemula memilih topik sama beratnya dengan membuat judul atau isi tulisan. Pada dasarnya, tema atau topik yang bisa diangkat menjadi tulisan begitu banyak dan mudah kita dapatnya. Kita bisa menulis ulang dengan sudut pandang kita .
Ada pun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih topik:

 Cari yang sedang menjadi tren.
 Atau bisa juga kita menciptakan tren.
 Pilih yang dekat dengan kebanyakan sasaran pembaca kita.
 Hindari topik yang tidak kita kuasai atau menimbulkan polemik yang tak perlu.
 Biasakan berlatih mengikuti peristiwa yang berkembang untuk bahan tulisan.

Membuat kerangka Tulisan
Ada baiknya sebelum kita menulis artikel terlebih dahulu membuat kerangka tulisan, karena kerangka tulisan berguna untuk membatasi apa yang harus kita tulis. Dengan membuat kerangka tulisan, kita akan mudah untuk menentukan maksud dan arah tulisan. Bahkan kita juga bisa berhemat dengan kata-kata, termasuk pandai memilih kosa kata yang pas untuk alur tulisan kita. Adapun Beberapa panduan untuk membuat kerangka tulisan:
 Paparkan fakta-fakta seputar tema yang akan kita bahas.
 Lakukan penilaian atas fakta-fakta itu. Sudut pandang rasional dan syariat.
 Kumpulkan bahan-bahan pendukung argumentasi kita.
 Kesimpulan.



Membuat Judul yang Menarik
Pembaca akan mudah tertarik untuk membaca sebuah tulisan, jika judulnya juga menarik. Sebagai latihan awal, cobalah Anda sering membaca tulisan orang lain. Perhatikan judul-judul tulisannya. Makin banyak Anda membaca judul tulisan-tulisan tersebut, kian terasah imajinasi Anda untuk membuat judul yang menarik hasil kreasi Anda sendiri. Untuk jenis tulisan yang ngepop, buatlah judul yang pendek. Paling tidak dua sampai empat kata. Tulisan jangan terlalu panjang panjang Sebab, jika judul yang kita buat terlalu panjang ini akan membuat orang tak tertarik untuk membacanya. Mungkin akan dilewati aja tulisan Anda tersebut. Padahal, boleh jadi isinya sangat menarik. Judul yang menarik, tidak saja membuat orang penasaran untuk membaca tulisan Anda, tapi juga menunjukkan kelihaian kita dalam mengolah kata-kata.

Lead Menggoda
Lead adalah sebuah tulisan pembuka yang menjadi titik penting bagi pembaca. Lead yang menarik, sangat boleh jadi akan merangsang pembaca untuk terus membaca isi berita atau artikel yang kita buat. Jika lead-nya kurang menarik, pembaca akan mengabaikan tulisan tersebut. Mereka merasa cukup membaca sebatas judul, atau satu kalimat atau alinea di depan yang tak menarik itu. Jadi, perlu mendapat perhatian juga supaya tulisan yang kita buat mampu menggoda pembaca untuk melanjutkan bacaannya. Boleh dibilang selain judul, lead adalah jajanan yang ‘wajib’ memikat hati pembaca. Itu sebabnya, lead menjadi begitu penting, meski tidak pokok tentunya.









Mengatasi Hambatan Dalam Menulis (Artikel) Karena Menulis adalah hal yang Menyenangkan dan Sesuatu yang Sangat Bermanfaat.

Dalam bagian ini kita mempelajari dan megetahui bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan dama menulis terutama dalam penulisan artikel, adapun menulis itu merupakn sesuatu hal yang menyenangkan dan ssesuatu yang sangat memiliki banyak manfaat yang kita dapatkan.
proses penulisan dan tentunya sudah pasti cukup banyak kendala dan kesalahan yang saya hadapi dalam melakukan penulisan, mulai dari kesalahan sintaksis, penggunaan kosa kata dan kesalahan dalam pengejaan. Sering kali kita mendapatkan kesulitan dalam memberi judul, karena di dalam penulisan sebuah artikel atau tulisan lainnya, judul memiliki peranan yang penting, sebab dari judul dapat menarik minat dan rasa penasaran pembaca. Menurut saya dalam penulisan sebuah artikel, hendaknya kita memahami terlebih dahulu apa itu artikel dan bagaimana proses awal dalam membuat sebuah artikel agar menarik untuk dibaca oleh orang lain.
Membaca, mendengar dan melihat Itu sangat penting sebelum melakukan penulisan, karena penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Itu sebabnya, jika kita tertarik untuk terjun ke dunia kepenulisan, syarat utamanya adalah harus merajinkan dan membiasakan diri untuk membaca. Membaca apa saja yang bisa dibaca. Karena dengan banyak membaca akan sangat memupuk ide yang bisa dijadikan sebagai bahan tulisan. Itu sebabnya, artikel yang biasa di muat dimedia massa atau blog bertaburan data-data teknis, tapi lebih ke arah pemaparan sepintas lalu dan itu murni pendapat pribadi penulisnya setelah membaca pendapat lain dari begitu banyak karya yang telah dibacanya
Akan tetapi, ada pandangan bahwa menulis artikel atau bentuk tulisan lainnya itu tak cukup dikuasai dengan membaca atau memahami teorinya saja. Menulis adalah keterampilan berbahasa (berkomunikasi) paling akhir pada diri manusia. Pakar bahasa Gorys Keraf (almarhum) menyatakan, bahwa menulis lebih kompleks dibanding kemampuan berbahasa lainnya, yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Ketika berbicara, seseorang bisa mengabaikan tanda baca atau unsur pembentuk kalimat lainnya. Namun, ketika menulis, seseorang harus mematuhi penerapan tanda baca dan unsur kalimat lainnya agar tulisannya bisa dipahami oleh si pembaca. Jadi dapat kita pahami bahwa menulis tak cukup dikuasai dengan hanya membaca teori-teorinya saja, tetapi juga butuh latihan dan ketekunan. karena menulis tidak mungkin diuraikan secara sistematis.

”Berikut adalah Mengenai Esai, yakni Deskripsi Esai, Panduan Menulis, Tips dan Trik, dan Langkah Membuat Esai”

Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian:

 pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek
 tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek
 konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.

Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu) dan demikian juga mengenai gaya dan metode esai ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.
Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).
Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang.

Sejarah Esai
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Menurut Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

Jenis-Jenis Esai

 Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.
 Esai ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya.
 Esai naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.
 Esai dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.

Langkah-Langkah Membuat Esai
Adapun yang terakhir adalah rangkaian langkah-langkah membuat Esai, adalah sebagai berikut :

1. Tentukan topik

2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda


3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas

4. Tuliskan tubuh tesis anda:

 Mulailah dengan poin-poin penting
 kemudian buatlah beberapa sub topik
 Kembangkan sub topik yang telah anda buat

5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)

6. Tuliskan kesimpulan

7. Berikan sentuhan terakhir



Lampiran : (Biodata Penulis)

Nama : Dithya Puspita
Tempat, tanggal, lahir : Kendari 21 Oktober 1989
Hobby : Menyanyi, baca novel, mendengarkan musik.
Kampus : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Jurusan : Public Relations
A bout me (Tentang saya):
Saya adalah orang adalah yang apa ada nya, saya menyayangi orang-orang yang dengan setulus hati juga menyayangi saya.

Tidak ada komentar: